Follow & like us on

Compassion in Crisis: Disaster Relief that Matters

Sejak kemarin suasana di HAND FORTUNA Kupang tampak hiruk pikuk. Suasana hiruk pikuk ini cukup lazim untuk enam tahun terakhir karena sudah enam tahun HAND FORTUNA Kupang menggelar English Speech Competition (Lomba Pidato Bahasa Inggris).

Dari tahun ke tahun topik yang diusung cukup bervariasi. Mulai dari topik tentang bullying  (perundungan) hingga negative effects of social media (dampak negatif sosial media). Bukan itu saja peserta yang ikut berpartisipasi pun bukan hanya berasal dari kota Kupang tapi ada juga beberapa peserta yang berasal dari luar kota bahkan luar negeri seperti Papua Nugini dan Korea Selatan.

Tahun ini tema besar kita adalah Extra Ordinary Kupang. Alasan kami memilih tema ini adalah karena persaingan di lomba pidato berbahasa Inggris di HAND FORTUNA semakin ketat. Sehingga para peserta harus memiliki sikap yang Extra Ordinary agar dapat bersaing dan meraih yang terbaik, kata Ratna Pongkapadang, penanggung jawab HAND FORTUNA Kupang.

Selain itu, tambah Ratna, tema ini kami gaungkan untuk mendukung program Gubernur Kupang yang mulai memberlakukan \”English Day\” di setiap hari Rabu untuk semua instansi di Kupang. Langkah gubernur tersebut, merupakan langkah yang Extra Ordinary.

Paula Dilla, salah satu peserta untuk kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP) menyatakan bahwa tahun ini adalah tahun pertamanya ikut lomba. \”Waktu maju dan berpidato rasanya campur aduk mulai dari gugup tapi juga senang,\” kata Paula yang membawakan pidato berjudul \”No Free Sex Before Marriage\”. Paula berharap tahun ini dia bisa masuk ke final. \”Meski baru pertama ikut, saya berharap bisa masuk babak final,\” tambah siswi yang masih duduk di tahun ke dua SMP ini.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2019 seluruh peserta memperebutkan piala bergilir Walikota Kupang, piala dari HAND FORTUNA dan sejumlah uang tunai untuk para pemenang.[:id]Sejak kemarin suasana di HAND FORTUNA Kupang tampak hiruk pikuk. Suasana hiruk pikuk ini cukup lazim untuk enam tahun terakhir karena sudah enam tahun HAND FORTUNA Kupang menggelar English Speech Competition (Lomba Pidato Bahasa Inggris).

Dari tahun ke tahun topik yang diusung cukup bervariasi. Mulai dari topik tentang bullying  (perundungan) hingga negative effects of social media (dampak negatif sosial media). Bukan itu saja peserta yang ikut berpartisipasi pun bukan hanya berasal dari kota Kupang tapi ada juga beberapa peserta yang berasal dari luar kota bahkan luar negeri seperti Papua Nugini dan Korea Selatan.

\”Tahun ini tema besar kita adalah Extra Ordinary Kupang. Alasan kami memilih tema ini adalah karena persaingan di lomba pidato berbahasa Inggris di HAND FORTUNA semakin ketat. Sehingga para peserta harus memiliki sikap yang Extra Ordinary agar dapat bersaing dan meraih yang terbaik,\” kata Ratna Pongkapadang, penanggung jawab HAND FORTUNA Kupang.

Selain itu, tambah Ratna, tema ini kami gaungkan untuk mendukung program Gubernur Kupang yang mulai memberlakukan \”English Day\” di setiap hari Rabu untuk semua instansi di Kupang. Langkah gubernur tersebut, merupakan langkah yang Extra Ordinary.

Paula Dilla, salah satu peserta untuk kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP) menyatakan bahwa tahun ini adalah tahun pertamanya ikut lomba. \”Waktu maju dan berpidato rasanya campur aduk mulai dari gugup tapi juga senang,\” kata Paula yang membawakan pidato berjudul \”No Free Sex Before Marriage\”. Paula berharap tahun ini dia bisa masuk ke final. \”Meski baru pertama ikut, saya berharap bisa masuk babak final,\” tambah siswi yang masih duduk di tahun ke dua SMP ini.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2019 seluruh peserta memperebutkan piala bergilir Walikota Kupang, piala dari HAND FORTUNA dan sejumlah uang tunai untuk para pemenang.

Spread the Word

Help us create a ripple effect of change by sharing our causes on your social media.

Your voice can inspire others to take action and make a difference!

Give Your Hands to Serve & Your Heart to Love.

Join us in our mission to create a better world

Scroll to Top